short message

apabila kamu ingin mengenal dunia,maka membacalah..
namun jika kamu ingin dikenal dunia,maka menulislah...

Jumat, 13 Januari 2012

pemikiran teologi menurut ibnu taimiyah


B.IBNU TAIMIYAH
1.Biografi Ibnu Taimiyah
            Nama lengkap Ibnu Timiyah adalah Taqiyuddin Ahmad bin Abi Al-Halim bin Taimiyah.Dilahirkan di Harran pada hari Senin tanggal 10 Rabiul Awal tahun 661 H dan meninggal di penjara pada hari malam Senin tanggal 20 Dzul Qo’dah tahun 729 H.Kewafatannya telah menggetarkan semua penduduk Damaskus,Syam,dan Mesir,serta kaum muslimin pada umumnya.Ayahnya bernama Syihabuddin Abu Ahmad Abdul Halim bin Abdussalam Ibn Abdullah bin Taimiyah,seorang Syaikh,Katib dan Hakin di kotanya.
            Menurut Ibrahim Madzkur, bahwa Ibnu Taimiyah seorang tokoh salaf yang ekstrim karena kurang memberikan ruang gerak leluasa kepada akal.Ia adalah murid yang Muttaqi,Wara’,dan Zuhud,srta seorang panglima dan penentang Bangsa Tartas yang berani.Berulang kali Ibnu Timiyah masuk ke pnjara hanya karena bersbgketa dengan para ulama’ sezamannya,misalnya Khalifah Umar dan Khalifh Ali bin Abi Tholib.
            Lawan-lawan ibnu Taimiyah mengatakan bahwa pemikirannya sebagai klenik,antropomorpisme,sehingga pada awal 1306 M Ibnu Taimiyah dipanggil ke Kairo kemudian dipenjarakan.
            Masa hidup Ibu Taimiyah berbarengan dengan kondisi islam yang sedang mengalami disentregasi,dislokasi sosial dan dekadensi moral dan akhlaq.Kelahirannya terjadi lima tahun setelah Bghda dihancurkan pasukan Mongol,Hulagu han.Oleh sebab itu,dalam upayanya mempersatukan umat islam menglami banyak tantangan,bahkan ia harus wafat di penjara.

2. Pemikiran Teologi Ibnu Taimiyah
            Menurut Ibrahim Madzkur , pemikiran Ibnu Taimiyah adalah sebagai berikut.
a.       Sangat berpegang teguh pada Nash(Al-quran dan Hadits)[1]
b.      Tidak memberikan ruang gerak yang bebas kepada akal[2]
c.       Berpendapat bahwa Alquran mengadung semua ilmu agama
d.      Didalam isla yang diteladani hanya 3 saja,(sahabat,Tabi’in,dan Tabi’i Tabi’in)
e.       Allah memiliki sifat yang tidak bertentangan dengan Tauhid dan tetap mentanzihkan nya



Ibnu Taimiyah mengkritik  Ibnu Hanbali mengatakan bahwa Kalamullah ituqodim,kalamnya qodim pula.
            Ibnu Taimiyah adalah seorang Tekstualis.Oleh sebab itu pandangannya dipandang ole ulama’ madzhab Hanbal.Al-khatib Ibnu Al-jauzi,sebagau pandangan Tajsim Allah,yakni yakni menyerupakan Allah dengan MakhluqNYA.Oleh karena itu,Al-Jauzi berpendapat bahwa pengakuan Ibnu Taimiyah sebagai salaf perlu ditinjau kenbali.
            Pandangan sifat-sifat Allah menurut Ibnu Taimiyah,sebagai berikut.
a.       Percaya sepenuh hati terhadap sifat-sifat Allah yang ia sendiri atau Rasulnya menyifati.
1.      Sifat Salbiyah
2.      Sifat Ma’ani
3.      Sifat Khabariyah
4.      Sifat Dhafiyah
b.      Percaya sepenuhnya terhadap nama-namaNYA yang ALLAH atau RasulNYA sebutkan.
c.       Menerima sepenuhnya sifat dan nama ALLAH tersebut denagn  :
1.      Tidak mengubah ma’nanya
2.      Tidak menghilangkan pengertian lafadz
3.      Tidak mengingkarinya
           
            Ibnu Taimiyah mengakui 3 hal dalam masalah keterpaksaan dan ikhtiar manusia,yaitu: Allah penciptasegala sesuatu ,hamba pelaku perbuatan yang sebenarnyadan mempumyai kemauan serta kehendak secara sempuna,sehingga manusia bertanggung jawab terhadap perbuatannya,Allah meridhoi perbuatan baik dan tidak meridhoi perbuatan buruk.
            Menurut Ibnu Taimiyah,maslah Tuhan tidak dapat diperoleh denagn metode rasional,baik dengan metode filsafat atauteologi.keinginan mistis manusia juga untuk menyatu dengan Tuhan adalah suatu yang mustahil.Oleh sebab itu,Ibnu Taimiyah sangat tidak suka pada aliran filsafat yang mengatakan Al-quran berisi Kitabi dan Iqna’i,aliran Mu’tazilah yang selalu mendahulukan dalil rasional dari pada dalil al-quran,sehingga banyak menggunakan Ta’wil.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar